7 Gunung Berapi Di Indonesia Yang Terkenal Letusannya :
1. Toba Supervolcano (VEI=8)
Merupakan
letusan gunung berapi yang paling dahsyat yang pernah diketahui di
planet Bumi ini. Dan hampir memusnahkan generasi umat manusia di planet
Bumi.
73.000
tahun yang lalu letusan dari supervolcano di Indonesia hampir
memusnahkan seluruh umat manusia. Hanya sedikit yang selamat. Dan
setelah Tsunami Gunung Berapi Di Indonesia menjadi Aktif sekali lagi dan
mengancam umat manusia.
Letusan
ini tidak bisa dibandingkan dengan apapun yang telah dialami di bumi
sejak masa dimana manusia bisa berjalan tegak. Dibandingkan dengan
SuperVolcano Toba, bahkan krakatau yang menyebabkan sepuluh ribu korban
jiwa pada 1883 hanyalah sebuah sendawa kecil.
Padahal
krakatau memiliki daya ledak setara dengan 150 megaton TNT. Sebagai
perbandingan: ledakan Bom Nuklir hiroshima hanya memiliki daya ledak
0,015 megaton, dan secara lisan maka daya musnahnya 10.000 kali lebih
lemah dibanding krakatau.
Seperti
yang telah diketahui oleh para ilmuwan, toba hampir memusnahkan umat
manusia 73.00 tahun yang lalu. Saat itu manusia neanderthal menghuni
bumi kita bersamaan dengan homo sapiens di eropa, serta homo erectus dan
homo floresiensis di asia. Saat itu sangat dingin di eropa, Zaman es
terakhir ini berjalan lancar dimana kijang, kuda liar dan rusa raksasa
diburu. Selain makanan herbivora, mammoth dan badak berbulu juga
seringkali menjadi menu makanan manusia saat Toba, dengan diameter 90
kilometer di pulau yang sekarang dikenal dengan nama Sumatera.Meledak
dalam arti yang sebenarnya.
Bersamaan
dengan gelombang besar tsunami, ada 2.800 kilometer kubik abu yang
dikeluarkan, yang menyebar ke seluruh atmosfir bumi kita. Yang mungkin
telah mengurangi jumlah populasi manusia menjadi hanya sekitar 5000
sampai 10000 manusia saja.
Sebenarnya
manusia jaman sekarang berasal dari beberapa ribu manusia yang selamat
dari letusan super volcano Toba 73.000 tahun yang lalu
Oleh
karena itu Gunung berapi di Indonesia bertanggung jawab atas hampir
musnahnya umat manusia. Dan Dari 60 hingga 70 gunung berapi yang dapat
ditemuai di area tersebut(Indonesia) sekarang. Beberapa diantaranya
menjadi aktif kembali dalam beberapa bulan maupun beberapa minggu
setelah gempa di dasarlaut pada bulan desember 2004.
Walaupun
Toba sampai saat ini masih tertidur jauh dan aman dibawah sebuah laut
besar yang menyandang nama sama di Sumatera Utara. banyak orang yang
takut apabila suatu saat Gunung Berapi aktif di Talang yang berada 300
kilometer di selatan Toba meletus, bisa membangunkan Raksasa yang
tertidur.
Vulkanologis
Prof. Ray Cas mengatakan ‘Hal itu mungkin saja terjadi, tapi bila hanya
Toba siap untuk meletus dan kejadian diatas bukanlah satu-satunya
indikasi akan kejadian tersebut.”
Sang
ahli tersebut berpikir bahwa mungkin saja suatu hari nanti letusan
besar lain akan terjadi tapi hal itu baru akan mungkin terjadi sekitar
10.000 atau bahkan 100.000 tahun lagi.Tetapi biar bagaimana pun tidak semua hal dapat diprediksi
2. Gunung Tambora (VEI=7)
Aktivitas
vulkanik gunung berapi ini mencapai puncaknya pada bulan April tahun
1815 ketika meletus dalam skala tujuh pada Volcanic Explosivity Index.
Letusan tersebut menjadi letusan tebesar sejak letusan danau Taupo pada
tahun 181. Letusan gunung ini terdengar hingga pulau Sumatra (lebih dari
2.000 km). Abu vulkanik jatuh di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dan Maluku.
Letusan gunung ini menyebabkan kematian hingga tidak kurang dari 71.000
orang dengan 11.000—12.000 di antaranya terbunuh secara langsung akibat
dari letusan tersebut. Bahkan beberapa peneliti memperkirakan sampai
92.000 orang terbunuh, tetapi angka ini diragukan karena berdasarkan
atas perkiraan yang terlalu tinggi. Lebih dari itu, letusan gunung ini
menyebabkan perubahan iklim dunia. Satu tahun berikutnya (1816) sering
disebut sebagai Tahun tanpa musim panas karena perubahan drastis dari
cuaca Amerika Utara dan Eropa karena debu yang dihasilkan dari letusan
Tambora ini. Akibat perubahan iklim yang drastis ini banyak panen yang
gagal dan kematian ternak di Belahan Utara yang menyebabkan terjadinya
kelaparan terburuk pada abad ke-19.
Selama
penggalian arkeologi tahun 2004, tim arkeolog menemukan sisa kebudayaan
yang terkubur oleh letusan tahun 1815 di kedalaman 3 meter pada endapan
piroklastik. Artifak-artifak tersebut ditemukan pada posisi yang sama
ketika terjadi letusan di tahun 1815. Karena ciri-ciri yang serupa
inilah, temuan tersebut sering disebut sebagai Pompeii dari timur.
3. Maninjau (VEI=7)
Kaldera
Maninjau dibentuk oleh letusan gunung berapi diperkirakan terjadi
sekitar 52.000 tahun yang lalu. Simpanan dari letusan telah ditemukan
dalam distribusi radial sekitar Maninjau membentang hingga 50 km di
sebelah timur, 75 km di tenggara, dan barat ke pantai ini. Deposito
diperkirakan akan didistribusikan lebih dari 8.500 km ² dan memiliki
volume 220-250 km ³. kaldera ini memiliki panjang 20 km dan lebar 8 km.
4. Krakatau (VEI=6)
Krakatau
adalah kepulauan vulkanik yang masih aktif dan berada di Selat Sunda
antara pulau Jawa dan Sumatra. Nama ini pernah disematkan pada satu
puncak gunung berapi di sana (Gunung Krakatau) yang sirna karena
letusannya sendiri pada tanggal 26-27 Agustus 1883. Letusan itu sangat
dahsyat; awan panas dan tsunami yang diakibatkannya menewaskan sekitar
36.000 jiwa. Sampai sebelum tanggal 26 Desember 2004, tsunami ini adalah
yang terdahsyat di kawasan Samudera Hindia. Suara letusan itu terdengar
sampai di Alice Springs, Australia dan Pulau Rodrigues dekat Afrika,
4.653 kilometer. Daya ledaknya diperkirakan mencapai 30.000 kali bom
atom yang diledakkan di Hiroshima dan Nagasaki di akhir Perang Dunia II.
Letusan
Krakatau menyebabkan perubahan iklim global. Dunia sempat gelap selama
dua setengah hari akibat debu vulkanis yang menutupi atmosfer. Matahari
bersinar redup sampai setahun berikutnya. Hamburan debu tampak di langit Norwegia hingga New York.
Ledakan
Krakatau ini sebenarnya masih kalah dibandingkan dengan letusan Gunung
Toba dan Gunung Tambora di Indonesia, Gunung Tanpo di Selandia Baru dan
Gunung Katmal di Alaska. Namun gunung-gunung tersebut meletus jauh di
masa populasi manusia masih sangat sedikit. Sementara ketika Gunung
Krakatau meletus, populasi manusia sudah cukup padat, sains dan
teknologi telah berkembang, telegraf sudah ditemukan, dan kabel bawah
laut sudah dipasang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa saat itu
teknologi informasi sedang tumbuh dan berkembang pesat.
Tercatat
bahwa letusan Gunung Krakatau adalah bencana besar pertama di dunia
setelah penemuan telegraf bawah laut. Kemajuan tersebut, sayangnya belum
diimbangi dengan kemajuan di bidang geologi. Para ahli geologi saat itu
bahkan belum mampu memberikan penjelasan mengenai letusan tersebut.
5. Gunung Agung (VEI=5)
Gunung
Agung terakhir meletus pada 1963-64 dan masih aktif, dengan sebuah
kawah besar dan sangat dalam yang kadang-kadang mengeluarkan asap dan
abu. Dari kejauhan, gunung ini tampak kerucut, meskipun didalamnya
terdapat kawah besar.
Dari puncak gunung, adalah mungkin untuk melihat puncak Gunung Rinjani di pulau Lombok, meskipun kedua gunung sering tertutup awan.
Pada
tanggal 18 Februari 1963, penduduk setempat mendengar ledakan keras dan
melihat awan naik dari kawah Gunung Agung. Pada tanggal 24 Februari
lava mulai mengalir menuruni lereng utara gunung, akhirnya perjalanan 7
km dalam 20 hari mendatang. Pada tanggal 17 Maret, gunung berapi
meletus, mengirimkan puing-puing 8-10 km ke udara dan menghasilkan
aliran piroklastik yang besar. Arus ini banyak menghancurkan desa-desa,
menewaskan sekitar 1500 orang. Sebuah letusan kedua pada 16 Mei
menyebabkan aliran awan panas yang menewaskan 200 penduduk lain.
6. Gunung Galunggung (VEI=5)
Gunung
Galunggung tercatat pernah meletus pada tahun 1882 (VEI=5). Tanda-tanda
awal letusan diketahui pada bulan Juli 1822, di mana air Cikunir
menjadi keruh dan berlumpur. Hasil pemeriksaan kawah menunjukkan bahwa
air keruh tersebut panas dan kadang muncul kolom asap dari dalam kawah.
Kemudian pada tanggal 8 Oktober s.d. 12 Oktober, letusan menghasilkan
hujan pasir kemerahan yang sangat panas, abu halus, awan panas, serta
lahar. Aliran lahar bergerak ke arah tenggara mengikuti aliran-aliran
sungai. Letusan ini menewaskan 4.011 jiwa dan menghancurkan 114 desa,
dengan kerusakan lahan ke arah timur dan selatan sejauh 40 km dari
puncak gunung.
7. Gunung Merapi (VEI=4)
Gunung
Merapi adalah yang termuda dalam kumpulan gunung berapi di bagian
selatan Pulau Jawa. Gunung ini terletak di zona subduksi, dimana Lempeng
Indo-Australia terus bergerak ke bawah Lempeng Eurasia. Letusan di
daerah tersebut berlangsung sejak 400.000 tahun lalu, dan sampai 10.000
tahun lalu jenis letusannya adalah efusif. Setelah itu, letusannya
menjadi eksplosif, dengan lava kental yang menimbulkan kubah-kubah lava.
Letusan-letusan
kecil terjadi tiap 2-3 tahun, dan yang lebih besar sekitar 10-15 tahun
sekali. Letusan-letusan Merapi yang dampaknya besar antara lain di tahun
1006, 1786, 1822, 1872, dan 1930. Letusan besar pada tahun 1006 membuat
seluruh bagian tengah Pulau Jawa diselubungi abu. Diperkirakan, letusan
tersebut menyebabkan kerajaan Mataram Kuno harus berpindah ke Jawa
Timur. Letusannya di tahun 1930 menghancurkan 13 desa dan menewaskan
1400 orang.
Sumber : http://selebsexy.com/8-gunung-berapi-indonesia-yang-terkenal-di-dunia-karena-letusannya/