Berikut adalah daftar tempat wisata yang ada di daerah sumatera (terlengkap):
ACEH
1. Wisata Sepeda
Wisata sepeda telah
menjadi sebuah kegiatan wisata yang baru dan terkenal di Aceh, yang pada
umumnya diminati oleh masyarakat setempat, khususnya kaum muda dan
anggota keluarga. Menikmati pemandangan alam yang indah dengan
mengendarai sepeda menjadi tujuan utama untuk relaksisasi dan kesehatan.
Kegiatan
wisata sepeda dengan menggunakan berbagai macam model dan ukuran sepeda
sering dilakukan pada setiap hari Minggu dan hari-hari libur umum
lainnya. Di Kota Banda, rute perjalanan wisata sepeda dimulai dari
Lapangan Blang Padang ke berbagai tempat dengan pemandangan alam yang
indah. Kadangkadang, rute perjalanan tersebut akan berakhir di lokasi
pantai yang terkenal, seperti Lhok Nga don Lampuuk – Aceh Besar,
sehingga menjadi saat-saat yang sangat indah untuk melakukan kegiatan
berenang bersama kelompok lainnya.
Setiap orang dapat menikmati
kegiatan berwisata dengan sepeda secara gratis asalkan memiliki sepeda
sendiri. Bagaimanapun, menikmati keindahan alam dengan mengendarai
sepeda akan menjadi pengalaman yang sangat menarik serta menjadi sebuah
kesempatan untuk mengenal dan menciptakan persahabatan melalui hobi yang
sama.
2. Pekan Kebudayaan Aceh
Pekan Kebudayaan Aceh ke-5
merupakan sebuah event kebudayaan Aceh yang sangat penting dalam rangka
memperkenalkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Aceh, khususnya bagi
masyarakat Aceh dan masyarakat luar Aceh dengan berbagai atraksi seni
dan budaya Aceh.
Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 dengan tema “Satukan
Langkah, Kita Bangun Aceh dengan Tamaddun" bertujuan untuk meningkatkan
peran serta masyarakat dalam mengaktualisasi nilai-nilai budaya Islami,
meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap budaya Aceh,
melestarikan keragaman budaya untuk memperkokoh perdamaian di Aceh serta
memperkenalkan pariwisata Aceh.
Pekan Kebudayaan Aceh ke-5 akan
dilaksanakan selama 10 hari pada tanggal 2 s/d 11 Agustus 2009 di Taman
Sultanah Safiatuddin, yang merupakan sebuah taman untuk mengenang
seorang Ratu Aceh yang pernah berhasil memimpin Aceh sejak 1641-1672.
Beberapa kegiatan utama PKA meliputi pawai budaya, pameran, seminar
budaya, gebyar seni, permainan rakyat, atraksi budaya, anugerah budaya,
pasar wisata dan seni, tour wisata, kenduri rakyat dan renungan malam
budaya.
PKA pertama kalinya digelar pada tahun 1958 dan
seharusnya digelar setiap empat tahun sekali dengan tujuan untuk
menunjukkan dan memperkenalkan kekayaan budaya Aceh serta untuk menjalin
persatuan. Namun, PKA tersebut hanya berhasil dilaksanakan sebanyak
empat kali karena alasan keamanan pada masa itu. Seluruh kabupaten/kota
akan menampilkan keanekaragaman atraksi budaya dan seni.
Pekan
Kebudayaan Aceh dengan berbagai atraksi budaya akan menjadi sebuah event
budaya yang sangat menarik, khususnya bagi wisatawan yang berkunjung ke
Aceh.
3. Perlombaan Pacuan Kuda Tradisional
Perlombaan pacuan
kuda merupakan sebuah atraksi khas dari Tanah Gayo Aceh Tengah,
sekaligus merupakan event tahunan di kabupaten ini. Suasana pada event
ini akan terasa sangat kental dengan berbagai budaya pesta rakyat karena
memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi dan
menjadikannya obyek wisata budaya yang atraktif.
Pacuan kuda
tradisional yang merupakan event resmi Pemda Aceh Tengah diikuti oleh
empat kabupaten, yaitu Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues dan Bireuen.
Ratusan ekor kuda setiap tahun ikut memeriahkan event pacuan kuda ini
yang juga melibatkan berbagai kuda lokal dataran tinggi Gayo dan kuda
“Astaga” (hasil perkawinan silang antara kuda Australia dengan Gayo).
Arena
sekaligus tempat dibukanya pacuan kuda, yaitu Lapangan Blang Bebangka,
Pegasing, memiliki panjang lingkaran trek 1.000 meter. Kuda-kuda yang
akan dipertandingkan meliputi empat kelas berdasarkan tinggi tubuh kuda.
Event
pacuan kuda menjadi bagian budaya masyarakat dataran tinggi Gayo yang
selalu digelar setiap Agustus tiap tahunnya, yang diiringi dengan
berbagai atraksi dan permainan lainnya, seperti sepak bola, bola voli,
lomba lari, bola keranjang, sepak takraw, panjat tebing dan balap mobil.
4. Mesjid Raya Baiturrahman
Mesjid
Raya Baiturrahman merupakan salah satu daya tarik wisata budaya yang
paling menonjol di Banda Aceh, sekaligus menjadi “icon” pariwisata Aceh.
Bangunan ini secara strategis terletak di jantung Kota Banda Aceh yang
dilengkapi dengan berbagai arsitektur dan ornamen khas Aceh yang luar
biasa. Mesjid ini menjadi salah satu sasaran kunjungan wisatawan.
Mesjid
ini dibangun sekitar 12 abad yang lalu dan pernah dibakar beberapa kali
termasuk ketika Belanda menyerang Kuta Raja (Banda Aceh) pada tahun
1873. Kemudian pada tahun 1883 Belanda membangun kembali mesjid tersebut
dalam upaya mengambil hati rakyat Aceh. Bangunan mesjid ini memiliki
lima buah kubah dan dinding yang lebar serta kerangka yang besar. Di
sekitar dasar kubah, dinding dan pilar terdapat bermacam jenis hiasan
yang menarik.
5. Perkebunan Kopi
Aceh Tengah dan Bener Meriah
telah lama terkenal dengan hamparan perkebunan kopi yang sangat luas
dengan jenis kopi "Arabica dan Robusta". Perkebunan kopi tersebut
menjadi wisata agro yang didukung dengan iklim alamnya yang dingin
karena berada pada ketinggian sekitar 1.500 m dpl. Masyarakat Aceh
Tengah dan Bener Meriah pada umumnya hidup dengan bertanam kopi sejak
zaman Belanda. Kopi dari daerah ini telah dikenal dan diekspor ke luar
negeri, khususnya ke Eropah.
6. Peringatan Bencana Tsunami di Aceh
Terjadinya
gempa dengan kekuatan 8.9 Skala Richter dan disusul dengan gelombang
tsunami telah menghancurkan Aceh pada tanggal 26 Desember 2004.
Kehilangan nyawa manusia diperkirakan mencapai 180 ribu orang akibat
dampak langsung dari bencana tersebut. Dan kehancuran yang luar biasa
telah mengakibatkan kehancuran ekonomi Aceh dengan kerusakan pada
berbagai sarana dan prasarana ekonomi dan SDM. Bencana ini telah menjadi
sebuah tragedi menakutkan dalam sejarah kemanusiaan.
Banda Aceh
sebagai Ibukota Provinsi juga mengalami kerusakan dengan jumlah korban
yang besar, khususnya di kawasan Pantai Ulee Lheue. Diperkirakan hanya
600 orang yang selamat dari jumlah penduduk 6000 dengan jumlah korban
terbesar adalah di pihak anak-anak dan wanita. Beberapa daerah lainnya
di Aceh yang juga mengalami kerusakan berat adalah Calang, Meulaboh,
Aceh Besar, dll.
Bencana gempa dan Tsunami telah berlalu, namun
masih meninggalkan berbagai kenangan pahit dan cerita, khususnya bagi
mereka yang kehilangan anggota keluarga dan harta benda.
Pemerintah
Aceh dalam rangka mengenang bencana gempa dan tsunami yang menimpa Aceh
akan terus mengadakan Peringatan Bencana Tsunami setiap tahunnya
tanggal 26 Desember, khususnya di lokasi terjadinya Tsunami. Peringatan
Bencana Tsunami tersebut bertujuan untuk mengenang kembali masyarakat
yang menjadi korban, sekaligus sebagai momentum untuk terus bangkit dari
keterpurukan dan kehancuran. Selama Peringatan Bencana Tsunami akan
dilakukan berbagai kegiatan religius, seperti Renungan dan Zikir,
Shalawat Badar, Tausyiah Tsunami dan Pembacaan Doa Bersama.
Sumatra Utara
1. BUKIT LAWANG
Bukit
Lawang adalah nama tempat wisata di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatra
Utara yang terletak 68 km sebelah barat laut Kota Binjai dan sekitar 80
km di sebelah barat laut kota Medan. Bukit Lawang termasuk dalam
lingkup Taman Nasional Gunung Leuser yang merupakan daerah konservasi
terhadap mawas orang utan.
Beberapa tahun lalu tepatnya pada tanggal 2
November 2003, Bukit Lawang dilanda tragedi banjir bandang yang
menyebabkan ratusan rumah penduduk serta wisma-wisma penginapan di
tepian Sungai Bahorok hancur lebur.
2. GUNDALING
Gundaling
merupakan salah satu daerah objek wisata di Brastagi, Kabupaten Karo,
sekitar 50 km dari Medan, Sumatra Utara. Gundaling adalah daerah
ketinggian yang menyajikan panorama indah kota Brastagi dan sekitarnya.
Di dalam daerah wisata Gundaling, banyak terdapat penginapan-penginapan dari tingkat bungalow sampai dengan hotel berbintang.
3. PARAPAT
Parapat
(disebut pula Prapat), adalah sebuah kota tujuan wisata di tepi Danau
Toba, tepatnya berada di wilayah Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara,
berjarak sekitar 48 km dari Pematangsiantar. Parapat menjadi salah satu
titik persinggahan penting dari Jalan Raya Lintas Sumatera bagian barat
yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Padang.
Di Parapat banyak
bertaburan hotel-hotel berbintang maupun bungalow-bungalow sejenis wisma
penginapan yang menampung turis-turis domestik walaupun mancanegara
yang berpesiar ke Danau Toba.
Dari Parapat sendiri ada pelabuhan feri
yang melayani perhubungan air ke Pulau Samosir tepatnya ke pelabuhan
Ajibata. Bila tidak melalui Parapat, maka untuk mencapai Pulau Samosir
lewat perhubungan darat seseorang harus mengitari tepian Danau Toba
sampai ke Pangururan karena di sanalah Pulau Samosir berhubungan dengan
daratan Pulau Sumatera.
Parapat sangat terkenal dengan keindahan
danau tobanya. Kota ini menjadi objek wisata terkenal di Sumatera Utara.
Bahkan, di era 1990-an, tepatnya sebelum tahun 1997, kota ini menjadi
destinasi favorit para turis-turis luar negeri, terutama berasal dari
Belanda, Malaysia, Singapura, Jerman, Jepang, Korea, bahkan ada juga
yang berasal dari Amerika. Namun, pada tahun 1997, terjadi gejolak
krisis moneter yang membuat para turis menjadi enggan berwisata ke
tempat ini.
Padahal dahulunya, dalam setahun danau toba pernah meraih
predikat sebagai destinasi terfavorit di Indonesia, dengan mencapai
lebih dari 4.000.000 wisatawan yang datang ke tempat itu dalam setahun.
Namun sekarang, posisi itu telah direbut oleh Bali sebagai destinasi
favorit dengan jumlah wisatawan sekitar 2.000.000 orang setiap tahunnya.
Baru-baru
ini, sebuah televisi swasta Indonesia melakukan voting di 6 kota, yaitu
Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, Makassar, dan Manado dengan topik
daerah wisata manakah yang paling anda sukai di Indonesia, dan hasil
poling tersebut menunjukkan bahwa Danau Toba ada di Peringkat ke-2,
setelah Bali dan sebelum Candi Borobudur.
Menyambut visi dan misi
pemerintah dalam rangka Visit Indonesia Year 2008, pemerintah Kabupaten
Simalungun telah melakukan berbagai macam pembenahan. Dalam acara ini,
pemerintah kabupaten Simalungun kebagian satu event yang akan
dilaksanakan pada bulan September.
4. SIBOLANGIT, DELI SERDANG
Sibolangit adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia.
Di
daerah ini terdapat kawasan wisata di Tanah Karo Simalem, Sumatera
Utara. Kawasan ini masih termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Deli
Serdang, berbatasan dengan wilayah Kabupaten Karo. Daerah ini dapat
ditemui saat perjalanan dari Medan menuju Brastagi, tepatnya sebelum
daerah Bandar Baru. Sibolangit juga merupakan kawasan perkemahan Pramuka
yang populer.
Di kawasan ini pernah jatuh sebuah pesawat Garuda
Indonesia nomor penerbangan 152, tepatnya pada tanggal 26 September 1997
di desa Buah Nabar yang rencananya akan mendarat di bandara Polonia,
Medan.
5. Istana Maimun
Istana Maimun merupakan salah satu
objek wisata di Medan yang merupakan hasil peninggalan dari jaman
penjajahan Belanda dulu. Objek wisata tersebut sangatlah indah dan seni
arsitekturnya sangatlah mencirikan sebuah bangunan kuno eropa bak
istana.
Objek wisata ini terletak di jl. Brigjend Katamso, Medan.
6. Mesjid Raya Medan
Akan
sangat sayang, jika anda datang ke Medan tanpa mengunjungi objek wisata
satu ini, dengan perpaduan seni artistik yang tinggi dan megah membuat
Mesjid Raya kelihatan sangat anggun ditengah - tengah kota Medan.
Tempat
ini biasanya dijadikan tempat Ibadah bagi orang - orang muslim di
Medan, akan sangat ramai jika ada hari besar orang muslim.
Mesjid Raya Medan dapat anda jumpai di jl. S.M. Raja, Medan.
7. Taman Ria
Jakarta
ada Taman Ancol, maka Medan ada Taman Ria, yaitu taman hiburan yang
terdapat banyak jenis permainan, hanya saja fasilitas Taman Ria tidak
selengkap dan secanggih yang ada di Taman Ancol.
Jika anda piknik ke
Medan membawa keluarga dan anak - anak janganlah lupa mengunjungi tempat
hiburan satu ini, pokoknya dijamin seru deh ^_^
Taman Ria ada di jl. Gatot Subroto, Medan
8. Taman Air Mancur
Jika anda ingin menikmati keindahan taman bunga yang hijau sambil melihat air pancur maka inilah tempatnya.
Anda bisa membawa bekal dan menikmatinya bersama keluarga di Taman Air Mancur ini.
Dapat anda temui di jl. Cik Ditiro, Medan
Sumatera Barat
1. Sunset Indah Taman Nirwana
Objek
wisata pantai selalu menjadi pilihan semua orang. Hembusan angin laut
disertai hamparan alam dan lautan lepas, ditingkah debur ombak dan
berujung di langit biru lazuardi, membentuk garis horizon di kejauhan,
merupakan pesona alam yang menyimpan misteri kebesaran dan keagungan
Tuhan
Taman Nirwana, salah satunya, atau yang terkenal dengan sebutan
pantai Caroline, merupakan salah satu obyek wisata alam Kota Padang,
dengan daya tarik utama berupa wisata bahari. Taman Nirwana memiliki
potensi wisata di sepanjang pantai Bungus yang memiliki panorama alam
indah di sekitar. Terletak pada jalur wisata jalan raya Bungus-Pessel,
sekitar 10 km dari pusat kota. Dapat dicapai dengan kendaraan umum atau
pribadi, masuk ke dalam sekitar 500 m, tersembunyi dari kebisingan dan
menghadap laut lepas Samudra Indonesia.
Saban hari, khususnya
pada hari-hari besar, objek wisata itu selalu ramai diserbu pengunjung.
Ketinggian dari muka laut sekitar 1 meter. Suhu pantai antara 24 - 30
derajat Celcius dan kelembaban udara rata-rata 85%. Dari silhuet mentari
di ufuk timur, membayang pulau Pisang dan Teluk Bayur di arah Selatan.
Semua
keindahan itu dapat dinikmati melalui sejumlah fasilitas pendukug.
Diantaranya, pondok wisata berarsitektur Minang, kolam renang anak-anak,
beberapa tempat duduk (shelter) untuk rileks memandang laut lepas,
jogging track, tempat parkir yang luas dan aman, tempat bermain
anak-anak dan camping ground kapasitas 300 orang.
Semilir angin
terasa sejuk ketika memasuki gerbang Taman Nirwana. Pohon-pohon kelapa
di sekeliling taman itu terlihat melambai-lambai. Terpaan angin pantai
membuat suasana sekitar bertambah adem. Sementara itu, jogging melalui
jalan setapak bisa dilakukan sambil menikmati berbagai jenis flora dan
fauna yang hidup di hutan sekitar, seperti Musang (Paradoxorus
Hermaproditus), Tupai (Callosiorus Notatus) dan Kera (Presbytis
Cristata). (sumber : sanny ardhy - padang today)
2. Mendaki Penyangga Langit, Bumi Minangkabau
Gunung
Singgalang dikiaskan sebagai salah satu penyangga langit Minangkabau.
Tiga puncak utama yang sering disebut Tri Arga, salah satunya adalah
gunung dengan tinggi 2.877 meter dari permukaan laut (dpl) ini. Dalam
wilayah geografis, gunung ini terletak di Kabupaten Agam. Tepat di
sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung Marapi, penyangga lainnya
selain Talang
Gunung Singgalang dikiaskan sebagai salah satu
penyangga langit Minangkabau. Tiga puncak utama yang sering disebut Tri
Arga, salah satunya adalah gunung dengan tinggi 2.877 meter dari
permukaan laut (dpl) ini. Dalam wilayah geografis, gunung ini terletak
di Kabupaten Agam. Tepat di sebelahnya, menantang dengan kokoh gunung
Marapi, penyangga lainnya selain Talang.
Gunung Singgalang
mempunyai kawasan hutan dipterokarp bukit atau hutan di ketinggian 300
sampai 750 meter dpl. Selain itu, di gunung ini juga terdapat hutan
dipterokarp atas (hutan diatas 750 sampai 1.200 meter dpl), hutan
Montane (hutan yang berada di ketinggian 1.200-1.500 meter dpl) dan
hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Di kawasan dipterokrap
terdapat spesies pohon Seraya, pohon Kemuning dan Meranti. Di hutan
dipterokarp atas juga ditemui pohon Meranti Bukit dan pohon Damar
Minyak. Di kawasan hutan Montane, merujuk kepada kawasan hutan yang
terdapat pada ketinggian 1.200 – 1.500 meter, spesies utamanya terdiri
dari pohon Mempening, Berangan, Damar Minyak dan Podo. Beranjak ke hutan
ericaceous atau hutan gunung di ketinggian melebihi 1.500 meter,
spesies utamanya terdiri dari pohon Kelat, pohon Periuk Kera, dan
berbagai-bagai jenis belukar, buluh, resam, paku-pakis, serta lumut.
Gunung
Singgalang sendiri termasuk ke dalam jenis vulkanis yang tidak aktif.
Gunung ini ditutupi hutan hujan tropis, trek pendakian terjal dan
terdapat 2 buah telaga di daerah puncak. Dua telaga tersebut dinamai
telaga Dewi telaga Kumbang. Dalam ekspedisi Padang TV minggu lalu,
selain sajian flora di atas, satu lagi keunikan yang ditemui tim Padang
TV adalah pemandangan tiang listrik dan kabel yang menjuntai.
Tak
kurang, dari kaki sampai puncak ditemui sebanyak 28 tiang listrik untuk
keperluan tower pemancar TV, provider dan pemantau Polda. Walaupun
menguras banyak tenaga, dalam pendakian gunung ini kita tidak akan ingin
untuk melewatkan setiap tanjakan yang terjal. Jerih satu persatu
langkah diayunkan, akan terbayar dengan pemandangan dan telaga yang
berada di puncak gunung.
Setelah beberapa kali istirahat, dalam
dua jam perjalanan, tim ekspedisi Padang TV sampai pada mata air satu,
tempat dimana para pendaki untuk beristirahat sejenak. Di sini, kita
akan bertemu dengan beberapa orang pendaki dengan tujuan sama, rehat
sejenak. Derasnya air yang mengalir di tengah heningnya pepohonan akan
menjadi harmonisasi bagi para pendaki. “Hal itulah yang kami dengarkan
di sana setelah pekak dengan bunyi deru kendaraan atau musik yang tak
jelas sambil menikmati secangkir kopi sembari menikmati keindahan hutan
tropis,” jelas Dasrul dan Ajib anggota ekspedisi Cerita Sore Padang TV.
Untuk
mencapai lokasi, tim Padang TV menggunakan jalur darat. Kalau pendaki
beranjak dari bandara Ketaping menuju Bukittinggi, perjalanan ditempuh
selama lebih kurang 2 jam perjalanan dengan ongkos sekitar Rp10 ribu
sampai Rp15 ribu. Jalur pendakian bisa dilalui dari tiga titik. Pertama
dari Koto Baru, Pandaisikek, Balingka atau dari Toboh (Kanagarian
Malalak). Tim ekspedisi sendiri mengambil rute pendakian dari Kotobaru.
Perjalanan dimulai dari kota Padang kemudian turun di Kotobaru,
perjalaan dilanjutkan ke Pandai Sikek menggunakan angkot dengan ongkos
Rp3 ribu per orang.
Bagi yang mengambil rute pendakian dari
Balingka, perjalanan dimulai dari Padang turun di Padanglua
(Bukittinggi) dan dari Padanglua menuju Batu Tagak dengan ongkos
kira-kira Rp2.500-Rp. 4000 menggunakan angkutan pedesaan Batu
Tagak-Panambatan. Kalau memilih naik dari Toboh, beranjak dari kota
Padang, turun di Padanglua dan perjalanan dilanjutkan menuju Toboh
dengan biaya kira-kira Rp3 ribu-Rp5 ribu. Sementara, untuk memasuki
kawasan gunung Singgalang, tidak dipungut biaya apapun. Bayarannya,
cukup jaga saja alam yang ada di sekitar gunung tersebut.
Lokasi
gunung Singgalang tidak begitu jauh dari kota Bukittinggi dan kota
Padangpanjang. Mengingat gunung Singgalang dekat dengan dua kota wisata
tersebut, bagi yang ingin berlama-lama di kawasan, dapat menginap di
beberapa hotel yang ada di dua kota tersebut.
Kalau lapar, di
sepanjang jalan menuju gunung Singgalang terdapat banyak restoran yang
menyajikan aneka hidangan masakan khas Minangkabau. Tapi perlu diingat,
gunung singgalang memiliki karakter cuaca yang sulit ditebak. Tebalnya
kabut yang kadang menutup birunya langit akan dilanjutkan dengan hujan
yang tentunya mengganggu perjalanan menuju puncak.
Untuk itu,
agar tidak mengalami apa yang ditempuh tim cerita sore, pendaki
hendaknya memperhatikan kondisi cuaca sebelum menempuh perjalanan.
Istilahnya, sedia payung sebelum hujan. Kalaupun nekad untuk menempuh
hujan, siapkan dulu alat serta perlengkapan yang memungkinkan pendaki
untuk menghadapi the semi-world of survival.
Menjelang puncak,
kita tidak akan kesepian. Seperti yang diceritakan tim cerita sore,
setapak demi setapak akan ditemani masyarakat sekitar gunung. Mulai dari
pemburu burung sampai pencari kayu bakar. Di puncak, berharap saja
cuaca akan cerah. Sebab, kedua telaga tadi akan lebih indah untuk
dicumbui ketika cerahnya langit menyapa mata. (sumber : Sandy Adri -
padang today)
3. Lubuk Minturun Tempat Mandi Meener dan None Belanda
Berwisata
ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak warga Kota Padang dan
sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian sembari menikmati
keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari tempat pemandian
alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga tempat wisata
pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau Sarasah Sikayan
Balumuik
Berwisata ke pemandian alam memang menjadi pilihan banyak
warga KotPadang dan sekitarnya. Barangkali konotasi tempat pemandian
sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikkan. Tak sulit mencari
tempat pemandian alam di wilayah Sumbar. Khusus Kota Padang, ada tiga
tempat wisata pemandian alam, yakni Lubukparaku, Lubukminturun atau
Sarasah Sikayan Balumuik. Jaraknya, dari pusat kota Padang tak jauh,
berkisar antara 10 sampai 20 kilometer. Tidak jauh kan?
Khusus
untuk Lubukminturun, nama ini telah akrab ditelinga pencinta pemandian
alam. Bahkan dari monumen yang ada di lokasi, tempat pemandian ini telah
digunakan sejak tahun 1883. Ciri khas dari tempat pemandian ini adalah
gemercik kesegaran yang tersuguh berdampingan dengan lori, transportasi
kereta gantung peninggalan Belanda. Tak salah rasanya, menjelang puasa
objek ini jadi pilihan.
Kesegaran, itulah ungkapan yang pantas
untuk menggambarkan aliran air jernih dan bening ini. Kesegaran dan
keindahan panorama “menghanyutkan” pencintanya. Aliran dari air terjun
dari tebing-tebing ini tak pernah berhenti mengisi aliran tempat
pemandian ini. Bahkan, ketika musim kemarau pun. Airnya yang tenang dan
jernih akan membuat kita berlama-lama di sini. Bahkan sampai pucat
karena kedinginan pun tidak akan terasa. Tapi jangan sampai tenggelam
lho.
Pemandian Lubuk Minurun ini berada sekitar 10 kilometer
utara Kota Padang. Perjalanan menuju ke obyek itu dapat ditempuh dengan
mobil atau motor. Kalau memakai angkutan umum, anda dapat memanfaatkan
angkutan kota jurusan Tabing-Lubuk Minturun atau by pass Lubeg menuju
batas kota dan turun di simpang Lubukminturun. Selanjutnya anda dapat
naik ojek dengan ongkos sesuai kepandaian anda menawar.
Untuk
angkutan umum tadi cukup dengan ongkos Rp3 ribu saja. Kiri kanan jalan
menuju lokasi suguhan bunga-bunga indah akan menemani anda. Pemandangan
tersebut adalah bagian dari jualan masyarakat sekitar mulai dari,
bunga-bunga sampai bibit buah. Menjelang selesai pemandangan tersebut,
kawasan sejuk pemandian telah menanti anda. Selagi menikmati gemercik
air anda akan menyaksikan ribuan ikan larangan seukuran telunjuk orang
dewasa. Di sekitar pemandian, bagi yang ingin camping, juga tersedia
area untuk camping dan hiking tentunya.
Untuk masuk, setiap
pengunjung dikenai pungutan retribusi sebanyak Rp3 ribu untuk anak-anak
dan Rp5 ribu untuk orang dewasa. Kalau menggunakan motor atau mobil
pribadi pun anda tak usah ragu, karena jalanan dan kawasan parkir yang
tersedia cukuip representatif. Jangan lupa untuk mengunci, kendaraan
anda dan jangan tinggalkan barang berharga yang memancing pihak tidak
bertanggungjawab untuk melakukan aksinya.
Tempat pemandian hasil
bentukan alam yang berada di aliran batang Kandis ini telah dinikmati
sejak zaman meneer dan none Belanda. Sebuah prasasti dari semen
terpasang di tepi pemandian Lubukminturun yang terletak Kecamatan Koto
Tangah. Di dalam prasasti itu terdapat tulisan termakan usia dan lumut.
Jika diperhatikan tulisan yang terdiri atas tiga baris, terlihat ukiran
tulisan latin ‘Diboeka 8-4-1883’, pada baris pertama, ‘oleh’ pada baris
kedua, baris ketiga 'penghoeloe...' dan barisan keempat
'Achin..........'.
Prasasti sederhana ini mungkin sering luput dari
pengunjung-pengunjung sebelumnya. Dari pengakuan masyarakat sekitar,
memang benar kalau tempat ini telah digunakan oleh orang-orang Belanda
yang pernah menikmati dan mengeksplorasi bangsa ini. Air jernih, tapi
tidak deras. Bagi yang datang dengan keluarga, sebaiknya perhatikan
tempat dimana anak-anak anda berenang atau berendam. Ada kalanya mereka
larut dengan kesejukan aliran air, hingga lupa telah berada di zona
pemandian yang dalam. Bukannya menakut-nakuti, tapi dimana pun kita
berwisata waspada tidak boleh dilupakan.
Bagi mereka sering
mengikuti balimau (tradisi masyarakat jelang masuk Ramadhan) pemandian
ini adalah pilihan. Makanya tak usah heran jika pada hari libur lokasi
ini menjadi pilihan liburan, baik keluarga atau pun anda yang senang
dengan wisata petualangan.
Tentunya setelah puas mandi-mandi,
perut akan keroncongan. Di sekitar lokasi pemandian memang tidak ada
tempat makan yang representatif. Kalaupun ada, hanya mie rebus atau
makan instan lainnya. Namun, tak jauh dari lokasi pemandian, di mana
pemandangan Lubukminturun akan terlihat jelas, terdapat satu hingga tiga
rumah makan yang buka pada hari-hari tertentu, khususnya pada hari
libur dimana kunjungan ke tempat pemandian tersebut ramai.
Kalau
ingin kepastian, bukan ide buruk kalau anda menyiapkan bekal dari
rumah. Nasi panas berbungkus daun pisang yang anda bawa dari rumah
dilengkapi samba lado dan ikan asin tentunya sangat nikmat untuk
disantap setelah menggigil kedinginan usai menikmati kesegaran
Lubukminturun. Hemmn…Apalagi kalau datang dengan keluarga. Nasi yang
disimpan dalam termos, siap untuk disantap habis.
Jangan heran,
kalau di rumah anak-anak sulit untuk menghabiskan santapannya, di sini
setelah puas mandi-mandi mereka akan minta tambah. Lengkap kan. Ditemani
keluarga, atau orang-orang tersayang anda menikmati sejuknya pemandian
dan santapan hebat dengan suasana hangat di tengah kesejukan alam
Lubukminturun. Orang Belanda aja mengakui tempat ini memang hebat.
(Sumber : Padang Today)
4. Seribu Ketakjuban di Puncak Lawang
Semilir
angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak menuju Puncak Lawang.
Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di atas permukaan laut,
kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau Maninjau dan Samudra
Indonesia
Semilir angin sejuk berhempus menerpa tubuh saat bergerak
menuju Puncak Lawang. Di atas puncak yang berketinggian ± 1.210 m di
atas permukaan laut, kita dapat menikmati keindahan kawasan Danau
Maninjau dan Samudra Indonesia. Tak heran, tempat ini sejak zaman
penjajahan Belanda sudah menjadi pilihan peristirahatan kaum bangasawan
Belanda. Dari Puncak Lawang, kita dapat menikmati pemandangan yang
memukau. Birunya langit yang berpadu dengan birunya laut.
Sambil
melayang-layang bebas di udara menjelang mendarat di Bayur, tepian
Danau Maninjau, dari atas udara itu kita dapat menikmati keindahan Danau
Maninjau yang tiada duanya di dunia ini. Namun keindahan lain akan
didapatkan ketika dengan tenang dan bertafakur memandangi Danau Maninjau
dari puncak saja.
Saat ke Puncak Lawang, sebaiknya kita tidak
hanya menikmati alam dan melakukan Paralayang, tetapi kita juga mesti
mencobakan gula tebu (saka) khas Lawang. Saka Lawang ini terkenal dengan
kemanisannya yang natural. Tidak jarang, wisatawan yang berkunjung
menyempatkan diri membungkus beberapa Saka Lawang untuk dibawa pulang.
Puncak Lawang terkenal dengan Sakanya lantaran di sana hampir
keseluruhan daerah dipenuhi batang Tebu yang sengaja ditanam sebagai
mata pencaharian. Dan rasa gulanya sangat enak dibandingkan gula tebu
daerah lain. Bagi mereka yang menyukai tantangan dan lintas alam, kita
dapat berjalan kaki lereng menuju Danau Maninjau.
Atau dapat
pula melintasi hutan lindung menuju Embun Pagi. Suasana dan keindahan
Embun Pagi tidak kalah saat memandang keindahan di Puncak Lawang. Jika
kita ingin berlama-lama menikmati Danau Maninjau atau ingin menikmati
Panorama Embun Pagi, jangan lupa singgah dulu di Pasar Matur, guna
membeli Kacang Matur kacang rendang yang gurih untuk menemani perjalanan
wisata anda nantinya. Objek wisata Embun Pagi, terletak tidak seberapa
jauh dari objek wisata Danau Maninjau dan juga berada pada ketinggian
sekitar ± 1.000 M dari permukaan laut. Berada di Embun Pagi memberikan
kebebasan pada Anda untuk melayangkan pandangan menikmati keindahan alam
sekitarnya. Dari sini, Anda juga bisa menikmati pesona objek wisata
Danau Maninjau dari lain sisi. Berbagai fasilitas pendukung juga
tersedia di Maninjau, salah satunya Hotel Maninjau.
Jika kita
ingin turun menuju Danau Maninjau dari Embun Pagi, kita dapat
menggunakan kendaraan pribadi atau bus umum. Perjalanan ke sana akan
mengharuskan kita melewati kawasan Kelok Ampek Puluah Ampek. Menjelang
sampai di bawah, kita akan menjumpai aneka macam souvenir seperti topi
dari anyaman pandan, tas kampia, koleksi kalung, gelang dari tulang
serta tanaman menjalar buah labu yang berkhasiat obat sekaligus dapat
dijadikan penganan. Kawasan ini diberi nama Kelok Ampek Puluah Ampek,
dalam bahasa Indonesianya tikungan 44, karena memang menjelang kita
sampai di Danau Maninjau, kita akan melalui tikungan tajam sebanyak 44
kali. Pada tiap tikungan yang tajam itu, selalu diberi tanda sudah
berapa tikungan yang kita lewati, dan semua tikungan itu berjumlah 44
buah.
Begitu anda sampai di bawah, maka anda akan disambut
sebuah simpang tiga. Bila belok ke kiri, maka anda bisa pergi berkunjung
ke rumah kelahiran Buya Hamka di Sungai Batang, tepatnya di Kampung
Muaro Pauh. Di sebuah rumah sederhana 1908 atau 1325 Hijriah disitulah
Hamka dilahirkan. Sekarang bangunan bersejarah itu telah ditempatkan
sebagai museum rumah kelahiran Buya Hamka. Bila belok ke kanan, anda
bisa menuju Lubuk Basung, ibukota kabupaten Agam. Perjalanan menuju
Puncak Lawang salah satu perjalanan wisata yang mesti kita lakukan,
karena tidak hanya satu sensasi objek wisata, tetapi sensasi lainnya
juga akan tercipta. Pastikan Anda ikut melakukan perjalanan ini.
(mahardikawati- padang today)
5. Lubuak Bonta Pesona Alam yang Mengesankan
Berkunjung
ke objek wisata pemandian Lubuak Bonta, yang terletak di Korong Tarok
Kenagarian Kapalo Hilalang, Kecamatan 2 X 11 Kayu Tanam Kabupaten Padang
Pariaman mengantarkan kita pada panorama alam yang begitu mengesankan.
6. Masjid Tuo Kayu Jao Saksi Keberadaan Islam Sejak Abad XVI
Agama
Islam di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat ternyata telah
berkembang sejak abad ke-16. Hal itu dibuktikan dengan telah berdirinya
Masjid Tuo yang berada di Jorong Kayu Jao Nagari Batang Barus Kecamatan
Gunung Talang
7. Batu Talempong Talang Anau
Jika selama ini
kita hanya mengenal talempong sebagai alat musik tradisional
Minangkabau, kali ini tidak lagi. Jika biasanya talempong terbuat dari
kuningan, dan bentuknya mirip dengan alat musik gamelan yang ada di
Jawa, talempong ini terbuat dari batu. Bunyi yang dihasilkan persis sama
dengan alat musik talempong, sehingga dinamakan Batu Talempong Talang
Anau.
8. Batu Basurek Peninggalan Aditiawarman
Kabupaten
Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai tempat asal suku Minangkabau dan
disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo memiliki banyak sekali tempat sejarah
yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata budaya, salah satu
diantaranya adalah
Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat sebagai
tempat asal suku Minangkabau dan disebut juga sebagai Luhak Nan Tuo
memiliki banyak sekali tempat sejarah yang dapat dikembangkan sebagai
objek wisata budaya, salah satu diantaranya adalah ' Batu Basurek (Batu
Bersurat) di Limo Kaum. Tulisan yang tertulis pada batu tersebut memuat
inskripsi dalam huruf Palawa dengan bahasa Sansekerta, yang menyatakan
bahwa Aditiawarman adalah Raja Diraja di Kinikamedinindra (pulau emas)
tahun 1347.
Batu Basurek di Pagaruyung ditulis tahun 1347,
Batu/Banda Bapahek di Saruaso dan beberapa batu bersurat lainnya yang
semuanya merupakan peniggalan masa Aditiawarman.
9. Tari Piring, Estetika dan Keberanian
Tari Piring merupakan seni tari yang dimiliki oleh orang Minangkabau.
10. Indahnya Pantai Carocok
Indahnya pantai berpasir putih sungguh menawan hati bagi mata yang melihatnya.
11. Pantai Aia Manih Objek Wisata Favorit Kota Padang
Pantai
Aia Manih menjadi lokasi wisata favorit yang ada di Padang. Legenda
Malin Kundang akan menyapa pelancong saat menginjaki kaki di pasir
berwarna coklat keputihan, Seonggok batu dan relief cerita Malin Kundang
menghiasi kawasan wisata pantai yang dipadati pengunjung di waktu
liburan.
12. Gunung Padang Legenda Hidup Siti Nurbaya
Gunung
Padang merupakan objek wisata yang menjadi legenda hidup cerita Siti
Nurbaya. Bukit yang tak begitu tinggi tersebut, dimanfaatkan kalangan
pencinta olahraga climbing untuk menguji nyali.
13. Pemandian Batang Tabik di Payakumbuh
Pemandian
Batang Tabik merupakan objek wisata pemandian alam dengan air yang
sangat jernih dan sejuk, dikelilingi hamparan sawah dan pemandangan alam
yang indah.
14. Pesta Tabuik, Ritual Muharram di Pariaman
Pesta
Tabuik ini, dulu dikenal sebagai ritual tolak bala, yang
diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharram (kecuali tahun 2004, Pesta
Tabuik tidak digelar karena jadwalnya berdekatan dengan pelaksanaan
pemilihan umum). Lokasi utama Pesta Tabuik biasanya berada di obyek
wisata Pantai Gondoriah, sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang.
Tabuik dilukiskan sebagai 'Bouraq', binatang berbentuk kuda bersayap,
berbadan tegap, berkepala manusia (wanita cantik), yang dipercaya telah
membawa arwah (souls of the) Hasan dan Husein ke surga. Dengan dua peti
jenazah yang berumbul-umbul seperti payung mahkota, tabuik tersebut
memiliki tinggi antara 10-15 meter.
Puncak Pesta Tabuik adalah
bertemunya Tabuik Pasa dan Tabuik Subarang. Kedua tabuik itu dihoyak
dengan ditingkahi alat musik tambur dan gendang tasa. Petang hari kedua
tabuik ini digotong menuju Pantai Gondoriah, dan menjelang matahari
terbenam, kedua tabuik dibuang ke laut. Dikisahkan, setelah tabuik
dibuang ke laut, saat itulah kendaraan bouraq membawa segala arak-arakan
terbang ke langit (surga).
Riau
Pekanbaru
memiliki sejumlah obyek dan kegiatan wisata serta budaya yang memiliki
daya tarik tinggi bagi wisatawan, baik lokal, nasional, maupun
mancanegara. Obyek wisata serta budaya yang memiliki "nilai jual" di
Pekanbaru, diantaranya adalah:
1. Masjid Raya Pekanbaru
2. Pasar Durian,
3. Danau Limbungan,
4. Museum dan Taman Budaya Riau,
5. Pusat Eksibisi dan Taman Budaya Raja Ali Haji,
6. Hutan Wana Bhakti,
7. Sungai Siak,
8. Festival Dansa Riau,
9. Festival Obor,
dll.
Kepulauan Riau
Provinsi
Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata mancanegara kedua setelah Pulau
Bali. Jumlah wisatawan asing sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2005.
Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain wisata pantai yang
terletak di berbagai Kabupaten dan Kota. Pantai Melur dan Pantai Nongsa
di Kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai
Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di Kabupaten
Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti
snorkeling.
Selain wisata pantai dan bahari, Provinsi Kepulauan
Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya,
makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas
daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau penyengat sebagai pulau
bersejarah karena di pulau ini terdapat mesjid bersejarah dan
makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya
adalah pahlawan nasional.
Jambi
1. Taman Nasional Kerinci Seblat
In
this national parks, live up to 129 species of birds, 36 mammalians
with 24 protected, 10 species of reptiles. 6 species of amphibians, and 8
species of primates. There are also 4000 floras dominated by family of
Dipterocarpaceae. Some of these are highly endangered, especially the
animals like Sumatera Rhinoceros ( Dicerorhinus sumatraensis ), Wild
Mountain Goat ( Capricornis sumatraensis ), Sumatran Tiger ( Panthera
tigris sumatraensis ), Sumatran Elephant ( Elephanus maximus sumatranus
), Dead Flower ( Amorphophallus titanum ) and Rafflesia Flower (
Rafflesia arnoldi ).
2. Bukit 30 National Park
» Taman Nasional Kerinci Seblat | » Taman Nasional Bukit 30 | » Taman Nasional Berbak
--------------------------------------------------------------------------------
» Bukit 30 National Park
The
Bukit Tigapuluh National Park is an 143,143 hectares area on the low
land area of eastern Sumatra, included into two provinces , Riau and
Jambi.
Ecologically, this area is classified as low land tropical rainforest, with some intra ecosystem inside like swamp and highland.
Some
of endangered species are highly protected here like Dead flower
(rafflesia hasseltii and rafflesia arnoldii ), amorphophallus sp, and
some endangered animals like Sumatran tiger ( panthera tigris
sumatraensis ), tapir ( tapirus indicus ), primates like Siamang (
symphalangus syndactylus ), Ungko ( hylobates sp ), birds ( bocerotidae
and argusianus argus ).
This area is also interesting in its
natural features of its geology, like the 30 Mountains intrusive
complex, folded tertiary sediments, and some offer science breakthrough.
Old
tribe which characterize most of Central Sumatra forest is also one
uniqueness you will find inside this park like Talang Mamak tribe.
3. Berbak National Park
Berbak
National Park is a national park area on the eastern coastline of
Central Sumatra included in Ramsar Convention for international wetland
conservation.
In 1992, this area is officially stated as
National Park by the minister of Forestry, Republic of Indonesia
following the original 1935 by Dutch colonial.
Berbak National
Park is a national park area on the eastern coastline of Central Sumatra
included in Ramsar Convention for international wetland conservation.
Bengkulu
1. Pantai Panjang
Terdapat
banyak tempat wisata alam di wilayah Provinsi Bengkulu yang dapat
membawa pengunjung merasakan kesan wisata yang tak terlupakan. Di Kota
Bengkulu terdapat Pantai Panjang yang indah dan unik, jauh lebih indah
dari pada pantai di Bali atau tempat-tempat rekreasi pantai lainnya.
”Pantai Panjang Bengkulu” adalah kawasan pesisir pantai membujur di
pesisir Barat Pulau Sumatera sepanjang lebih dari 10 kilometer dihiasi
barisan pohon cemara pantai yang begitu indah, romantis dan berbeda dari
suasana pantai di belahan dunia manapun. Dihiasi pasir putih dan
deburan ombak yang bersih dan eksotik. Posisi pantai yang berada di
belahan barat memungkinkan kita menikmati momen ’sun-set’ yang begitu
indah setiap hari.
2. Pulau Tikus
Pulau tikus adalah pulau
karang kecil di lepas pantai Kota Bengkulu. Pulau ini terletak 90 mil
laut dari pesisir Kota Bengkulu ke arah Samudera Hindia. Pulau ini
menjadi rumah berbagai macam ikan hias dan sebagai tempat singgah bagi
kumpulan ikan yang sedang bermigrasi dari belahan bumi yang satu ke
belahan bumi lainnya.
3. Danau Dendam Tak Sudah
Merupakan
sebuah danau yang terletak di tengah Kota Bengkulu. Cekungan tanah yang
berisi air tawar dari mata air yang mengalir dari kawasan perbukitan di
sebelah utara dan timur Kota Bengkulu. Ada berbagai legenda dan cerita
rakyat berkaitan dengan danau ini. Di sekeliling danau yang banyak
ditumbuhi vegetasi rawa khas hutan tropis menjadi habitat asli ’Anggrek
Vanda’ yan merupakan plasma nuftah kawasan lindung Danau Dendam Tak
Sudah ini.
4. Taman Hutan Raya ‘Rajo Lelo’
Adalah sebuah
kawasan hutan yang dilindungi untuk menjaga kelestarian alam berikut
hewan di dalamnya. Dimanfaatkan pula sebagai lokasi perkemahan dan
sarana pelatihan oleh banyak organisasi-organisasi pencinta alam,
organisasi kepemudaan dan organisasi kepanduan.
5. Kawasan Pegunungan Liku Sembilan
Adalah
kawasan perbukitan yang dilalui oleh jalur perhubungan darat antara
Kota Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Tengah dengan Kabupaten Kepahiang.
Lokasi ini merupakan kawasan bukit barisan yang dilindungi karena
kecuraman dan kelabilan lereng perbukitannya. Kawasan Pegunungan ini
menjadi habitat utama Bunga Rafflesia yang sering tumbuh dan mekar mulai
dari beberapa meter di sisi jalan raya hingga jauh ketengah hutan
lindung.
6. Bukit "Gunung Bungkuk"
Adalah setumpuk bukit
karang yang tinggi menjulang hingga setinggi gunung. Berlokasi di
wilayah Kabupaten Bengkulu Tengah. Bentuknya yang tegak - tinggi dan
sedikit mencerminkan seperti tubuh manusia yang sudah ‘bungkuk’
menyebabkan bukit ini dinamai oleh masyarakat lokal sebagai ‘Gunung
Bungkuk’.
7. Perkebunan Teh Kabawetan
Kawasan perkebunan teh
ini pada awalnya adalah kawasan perkebunan teh yang dikembangkan pada
masa Kolonial Belanda. Saat ini kawasan ini termasuk dalam wilayah
Kabupaten Kepahiang yang tempatnya hanya beberapa kilometer dari ibu
kota Kabupaten Kepahiang.
8. Bukit Kaba
Kawasan gunung
berapi ‘Bukit Kaba’ merupakan salah satu dari objek wisata yang berada
di wilayah Kabupaten Rejang Leong. Kawasan wisata ini memiliki berbagai
ke-khas-an dibandingkan dengan berbagai objek wisata gunung api lainnya
seperti Tangkuban Perahu, Merapi ataupun Tengger.
9. Sumber Air Panas Bumi Suban
Merupakan
sumber mata air panas bumi yang masih berhubungan dengan aktifitas
Gunung Berapi ‘Bukit Kaba’. Tempat ini merupakan situs wisata alam yang
sangat penting di Provinsi Bengkulu dan menjadi lokasi favorit untuk
rekreasi keluarga. Suasana tempat pemandian air panas yang nyaman, kolam
renang yang bersih dan mengandung unsur penyembuhan menyebabkan tempat
ini terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan dari wilayah Provinsi
Bengkulu dan Sumatera Selatan.
10. Kawasan Tambang Emas Lebong Tandai
Tanah
pegunungan dalam gugusan bukit barisan yang indah menjadi semakin
mempesona karena mengandung butiran logam mulia di dalamnya. Kenyataan
inilah yang membawa bangsa Belanda membuka tambang emas dan melakukan
eksplorasi selama bertahun-tahun di wilayah yang sekarang menjadi bagian
dari Kabupaten Lebong ini. Aktifitas penambangan dengan cara
tradisional akan dapat menyadarkan kita betapa aktifitas kehidupan
dimulai dari sesuatu yang begitu sederhana. Dengan melakukan lawatan ke
kawasan ini bukan hanya akan menyegarkan fikiran, tetapi juga dapat
menjadi media untuk membuat manusia semakin menyadari betapa Maha
Kaya-nya Sang Pencipta Alam ini.
12. Bunga ‘Rafflesia Arnoldi’
Adalah
bunga khas yang tumbuh di kawasan hutan bukit barisan, khususnya di
wilayah Provinsi Bengkulu. Keunikan bunga ini adalah selain dari
bentukya yang jauh lebih besar dari ukuran bunga pada umumnya juga
karena proses pemunculannya yang tiba-tiba tanpa memiliki bentuk pohon
tertentu. Menurut berbagai keterangan tubuh utama tanaman ini
sesungguhnya merambat di dalam tanah. Pada periode-periode tertentu
terutamanya pada musim hujan tanaman tersebut akan berbunga yang muncul
secara langsung di atas permukaan tanah. Dikelilingi lima lembar kelopak
di sekitar lingkaran putiknya, bunga ini tampil dengan warna merah tua
berhias bintik-bintik yang unik dan eksotik. Dengan lebar keseluruhan
mencapai 75 sampai 125 centimeter bunga ini diklaim sebagai salah satu
bunga terbesar di dunia yang tumbuh di alam bebas. Nama ‘Rafflesia
Arnoldi’ yang melekat pada bunga ini mengabadikan penemuannya semasa
kolonialisme Inggris dengan kepemimpinan Thomas Stamford Raffles di
daerah Bengkulu. (La Fortuna)
Sejarah
1. Fort Marlborough
Fort
Marlborough adalah sebuah bangunan benteng pertahanan yang terletak di
pesisir pantai Tapak Paderi - Kota Bengkulu. Benteng ini dibangun oleh
kolonial Inggris pada tahun 1914 – 1719 dibawah pimpinan Gubernur
Jendral Josef Colin semasa pendudukan mereka di Wilayah Bengkulu.
Benteng Marlborough adalah benteng terbesar yang pernah dibangun oleh
Bangsa Inggris semasa kolonialismenya di Asia Tenggara.
2. Fort York
Situs
Benteng York adalah sebuah kawasan puing-puing bebatuan bekas bagunan
Fort York. Lokasi ini menjadi sebuah situs bersejarah lantaran pada
zamannya, di lokasi ini pernah berdiri sebuah benteng pertahanan pertama
Kolonialisme Ingggris di tanah Bengkulu. Situs benteng ini berkedudukan
di Muara Sungai Bengkulu sedikit menjorok ke dalam. Bangunan ini murni
berfungsi sebagai benteng pertahanan utama bangsa Inggris sebelum
akhirya dipindahkan setelah selesainya pembangunan Fort Marlbrough.
3. Rumah Kediaman Thomas Stamford Raffles
Thomas
Stamford Raffles adalah Gubernur terakhir Inggris di Bengkulu sebelum
akhirnya penguasaan terhadap Bengkulu di tukar oleh Pemerintah Kolonial
Belanda dengan Pulau Kecil di ujung Semenanjung Malaka, ‘Singapura’.
Dalam masa kekuasaannya Raffles tinggal di rumah ini yang selain
digunakan sebagai tempat tinggal, juga dimanfaatkan untuk berbagai
aktifitas dalam pemerintahannya. Bangunan ‘Istana Gubenur’ ini terletak
sekitar 300 meter ke arah Utara Benteng Marlborough. Diantara kedua
bangunan penting ini terdapat Tugu Thomas Parr yang merupakan salah satu
monumen penting baik bagi Bangsa Inggris maupun Bangsa Indonesia. Konon
cerita pada masanya terdapat terowongan bawah tanah yang menghubungkan
Rumah Gubernur ini dengan sisi dalam Benteng Marlborough dengan melalui
sisi bawah Tugu thomas Parr.
4. Kompleks Makam Warga Inggris
Dalam
rentang masa pendudukannya cukup banyak orang-orang dari kerajaan
Inggris yang akhirnya meninggal dunia di Bengkulu. Selain meninggal
karena peperangan menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu, ada juga yang
meninggal karena sakit maupun sebab-sebab lainnya. Dan sebagai bangsa
yang besar tentunya masyarakat kolonial Inggris di Bengkulu saat itu
melakukan berbagai ritual untuk memberikan penghormatan bagi
jenazah-jenazah mereka.
5. Tugu Hamilton
Hamilton adalah salah
satu tentara Inggris yang gugur dalam sebuah pertempuran terbuka
menghadapi perlawanan rakyat Bengkulu pada masa kolonialisme Inggris di
Bengkulu. Untuk mengenang kegigihan dan semangat patriotismenya yang
tinggi maka Pemerintah Kolonial Inggris pada masa itu membangunkan
sebuah monumen berbentuk semacam tugu di pesisir pantai Panjang Kota
Bengkulu. Tempat dimana monumen itu dibangun saat ini menjadi sebuah
situs sejarah yang cukup penting hingga akhirya Pemerintah Daerah
menempatkannya di titik tengah sebuah bundaran persimpangan arah jalan
menuju berbagai situs dan kawasan objek Wisata di Kota Bengkulu.
Mengingat patriotisme tentunya akan membuat anak cucu ‘Hamilton’
berbangga pada moyang mereka ini. (La Fortuna)
6. Rumah Pengasingan Bung Karno
Sungguh
tiada dapat dipungkiri bahwa kharisma, ketauladanan dan kematangan jiwa
sebagai seorang pemimpin besar yang terdapat pada diri Ir. Soekarno –
Sang Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia – merupakan
hasil dari rangkaian proses yang penuh dengan pahit getirnya perjuangan.
Seluruh romantika itu seolah harus beliau alami sebagai prasyarat untuk
mengambil ‘tuah’ untuk mengayomi seluruh rasa dan gelora Bangsa
Indonesia yang akan dipimpinnya di kemudian hari. Lembaran-lembaran
kehidupan telah ‘mengasah’, ‘mengasih’ dan ‘mengasuh’ beliau hingga
akhirnya muncul dari inti bumi, menjadi ‘mutiara pertiwi’ yang menyinari
perjuangan bangsa dengan hati dan jiwa yang tetap membumi.
Sumatera Selatan
1. Wisata Alam
Sungai Musi
Pulau Kemaro
Taman Hutan Wisata Punti Kayu
Air Terjun Bedegung
Air Terjun Lematang
Air Terjun Mesat
Air Terjun Watervang
Lomba Perahu Bidar
Bukit Serelo
Bukit Sulap
Danau Segayam
Gua Putri
Sumber Air Panas Gemuhak
Sungai Lematang
Arung Jeram
2. Wisata Sejarah
Benteng Kuto Besak
Musium Bersejarah
Bagus Kuning
Kantor Ledeng
Bukit Siguntang
Monpera
Musium Bala Putra Dewa
Taman Purbakala Kerajaan Sriwi
Jembatan Ampera
Sabokingking
Kawah Tekurep
Museum Sriwijaya Subkoss Garud
3. Wisata Kuliner
Pempek
Laksan
Tekwan
Model
Kemplang Goreng
Kemplang Panggang
Martabak HAR
Bangka Belitung
1. Wisata Bahari
Pantai, laut, memancing dan selam
2. Wisata Sejarah
Objek
sejarah yang ada di darat seperti tempat pembuangan Soekarno di Gunung
Menumbing dan Wisma Ranggam Muntok, Tugu Perjuangan Pahlawan 12, Tugu
Perjuangan Tanjung Berikat, Napak Tilas Perjuangan Depati Barin dan
Depati Amir, serta di laut seperti kapal-kapal tenggelam yang berada di
perairan Bangka Belitung.
3. Wisata Agama
Islam, Khatolik, Konghucu dan Budha
4. Wisata Lingkungan
5. Wisata Budaya/Adat
Perang Ketupat, Rebo Kasan, Mandi Belimau, dll
6. Wisata Alam/Hutan
Air Panas Pemali dan di tempat-tempat lainnya, pendakian Gunung Maras.
7. Wisata Kuliner
Berbagai jenis makanan.
8. Wisata Kebun/Agro Tourism
Kebun sawit, Kebun Lada dan kebun-kebun lainnya.
9. Event-event Kegiatan
Pekan Pameran Pembangunan dan Investasi
Pengadaan Kegiatan Seminar/Lokakarya Nasional
Pasar Malam dan Hiburan Masyarakat
Pentas Musik Kaula Muda
Pentas Musik Jazz
Pertemuan Bisnis dan Investasi
10. Event-event tersebut digelar secara masing-masing atau bersama-sama seperti :
Event Grass Track diagendakan sebanyak 6 etape
Event Olahraga Volley Pantai sebanyak 3 etape
Perlombaan Catur Tingkat Nasional dan Antar Grand Master
Event Pertandingan Bola Kaki bertaraf nasional sebanyak 3 kali dan Internasional 1 kali
11. Event Pertandingan Golf yang dilaksanakan setiap 2 (dua) bulan sekali,
mulai dari Gubernur Cup, PT. Timah Cup, PT. Koba Tin Cup, Ceng Beng, dll.
Pertemuan Dunia Melayu Dunia Islam dan Festival Kesenian Melayu
Lampung
1. Pantai Pasir Putih
Pantai
Pasir Putih benar-benar sesuai dengan namanya. Pasir putih memesona ini
menyegarkan mata dan menimbulkan hasrat kuat di dalam diri untuk
mengelilinginya. Terletak sekitar 20 kilometer dari kota Bandar Lampung,
tempat ini semakin dikenal masyarakat akhir-akhir ini.
Cara Mencapai Daerah Ini
Dengan
menggunakan mobil yang melewati Jalan Trans Sumatera dari kota Lampung,
Anda dapat mencapai daerah ini dalam waktu 30 menit. Anda juga dapat
menggunakan angkutan umum dari Lampung yang langsung menuju Pantai Pasir
Putih.
Berkeliling
Anda dapat mengelilingi pantai indah ini
dengan berjalan kaki. Dengan menggunakan perahu motor, Anda juga dapat
mengunjungi Pulau Condong dan Pulau Bule.
2. Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
Hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan
by Ky0 on Fri Jan 30, 2009 11:36 pm
.
A. Selayang Pandang
Kawasan
hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan dihuni oleh berpuluh-puluh
jenis kelelawar hutan, berbagai jenis satwa langka, dan berbagai jenis
tumbuhan langka di dunia (informasi dari UNESCO).
Kawasan hutan
ini terletak di daerah Lampung hingga Bengkulu yang di dalamnya sudah
didata terdapat jenis tumbuhan, antara lain pidada (Sonneratia sp.),
nipah (Nypa fruticans), cemara laut (Casuarina equisetifolia), pandan
(Pandanus sp.), cempaka (Michelia champaka), meranti (Shorea sp.),
mersawa (Anisoptera curtisii), ramin (Gonystylus bancanus), keruing
(Dipterocarpus sp.), damar (Agathis sp.), rotan (Calamus sp.), dan bunga
raflesia (Rafflesia arnoldi). Terdapat berbagai jenis binatang antara
lain: 118 jenis mamalia, 7 jenis primata, 425 burung, 9 jenis rangkong,
91 jenis reptil dan amphibi, dan 51 jenis ikan. Beruang Madu, Badak
Sumatera, Harimau Sumatera, Gajah Sumatera, dll.
Keistimewaan
Di
lokasi wisata ini pengunjung dapat menjelajahi hutan, berenang,
bersampan, mengamati tumbuhan di dalam hutan, berkemah, dan menyusuri
sungai.
Tumbuhan yang menjadi ciri khas taman nasional ini adalah
bunga bangkai jangkung (Amorphophallus decus-silvae), bunga bangkai
raksasa (A. titanum) dan anggrek raksasa/tebu (Grammatophylum
speciosum). Tinggi bunga bangkai jangkung dapat mencapai lebih dari 2
meter.
Lokasi hutan ini meliputi wilayah Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Bengkulu.
3. Taman Nasional Way Kambas
Taman
Nasional Way Kambas merupakan perwakilan ekosistem hutan dataran rendah
yang terdiri dari hutan rawa air tawar, padang alang-alang/semak
belukar, dan hutan pantai di Sumatera.
Gajah-gajah liar yang
dilatih di Pusat Latihan Gajah (9 km dari pintu gerbang Plang Ijo) dapat
dijadikan sebagai gajah tunggang, atraksi, angkutan kayu dan bajak
sawah. Pada pusat latihan gajah tersebut, dapat disaksikan pelatih
mendidik dan melatih gajah liar, menyaksikan atraksi gajah main bola,
menari, berjabat tangan, hormat, mengalungkan bunga, tarik tambang,
berenang dan masih banyak atraksi lainnya.
4. Gunung Pesagi
Salah
cara untuk memperkenalkan suatu objek wisata kepada wisatawan adalah
dengan menggelar suatu kegiatan atau even yang dikemas sedemikian rupa,
sehingga para wisatawan akan tertarik untuk berkunjung ke daerah
tersebut. Dan salah satu kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah
Kabupaten Lampung Barat untuk memperkenalkan berbagai objek wisata alam
yang dalam hal ini dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata adalah dengan
menggelar yang bertajuk Kebut Gunung Pesagi, yang merupakan gunung
kebanggaan para pendaki dan pencinta alam dan masyarakat lampung barat.
Sebagaimana kita ketahui bahwa Kabupaten Lampung Barat memang memiliki
objek dan daya tarik wisata yang lengkap dan kompleks seperti wisata
alam, wisata bahari, wisata budaya bahkan wisata sejarah purbakala
(megalitikum) pun ada di lampung barat ini
5. Museum Lampung
Museum
Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat
digunakan sebagai sarana pendidikan,penelitian dan rekreasi. Terletak
dijalan Z.A Pagaralam 5 Kilometer disebelah utara pusat kota
Tanjungkarang dan hanya 400 meter dari terminal bus Rajabasa.
Koleksi
yang dapat dijumpai adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari
negeri Siam dan China pada zaman Dinasti Ming, stempel dan mata uang
kuno pada masa penjajahan Belanda dll. Koleksi-koleksi tersebut
berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda Geologi,
Belanda,Etnografi,Arkeologis, dan lainnya.Museum Ruwa Jurai dibuka
setiap hari kecuali Senin dan Hari-hari Besar.
Bola Besi Pembuka Lahan
Merupakan
peralatan yang digunakan untuk membuka lahan transmigrasi di wilayah
Lampung Timur, Raman Utara dan Purbolinggo, Kabupaten Lampung Timur,
Seputih Banyak dan Seputih Raman tahun 1953-1956. Cara pengoperasiannya
adalah dengan ditarik dua traktor untuk menumbangkan pohon dan semak di
areal tanah yang datar. Bola besi kini menjadi koleksi Museum Lampung.
6. Kain Tapis Lampung
Kain
Tapis merupakan salah satu jenis kerajinan tradisional masyarakat
Lampung dalam menyelaraskan kehidupannya baik terhadap lingkungannya
maupun Sang Pencipta Alam Semesta. Karena itu munculnya kain Tapis ini
ditempuh melalui tahap-tahap waktu yang mengarah kepada kesempurnaan
teknik tenunnya, maupun cara-cara memberikan ragam hias yang sesuai
dengan perkembangan kebudayaan masyarakat. Menurut Van der Hoop
disebutkan bahwa orang lampung telah menenun kain Brokat yang disebut
Nampan (Tampan) dan kain Pelepai sejak abad II masehi. Motif kain ini
ialah kait dan konci (Key and Rhomboid shape), pohon hayat dan bangunan
yang berisikan roh manusia yang telah meninggal. Juga terdapat motif
binatang, matahari, bulan serta bunga melati. Dikenal juga tenun kain
tapis yang bertingkat, disulam dengan benang sutera putih yang disebut
Kain Tapis Inuh. Hiasan-hiasan yang terdapat pada kain tenun Lampung
juga memiliki unsur-unsur yang sama dengan ragam hias di daerah lain.
Hal ini terlihat dari unsur-unsur pengaruh taradisi Neolithikum yang
memang banyak ditemukan di Indonesia. Masuknya agama Islam di Lampung,
ternyata juga memperkaya perkembangan kerajinan tapis ini. Walaupun
unsur baru tersebut telah berpengaruh, unsur lama tetap dipertahankan.
Adanya komunikasi dan lalu lintas antar kepulauan Indonesia sangat
memungkinkan penduduknya mengembangkan suatu jaringan maritim. Dunia
kemaritiman atau disebut dengan jaman bahari sudah mulai berkembang
sejak jaman kerajaan Hindu Indonesia dan mencapai kejayaan pada masa
pertumbuhan dan perkembangan kerajaan-kerajaan islam antara tahun 1500
1700.
Bermula dari latar belakang sejarah ini, imajinasi dan
kreasi seniman pencipta jelas mempengaruhi hasil ciptaan yang mengambil
ide-ide pada kehidupan sehari-hari yang berlangsung disekitar lingkungan
seniman dimana ia tinggal. Penggunaan transportasi pelayaran saat itu
dan alam lingkungan laut telah memberi ide penggunaan motif hias pada
kain kapal. Ragam motif kapal pada kain kapal menunjukkan adanya
keragaman bentuk dan konstruksi kapal yang digunakan. Dalam
perkembangannya, ternyata tidak semua suku Lampung menggunakan Tapis
sebagai sarana perlengkapan hidup. Diketahui suku Lampung yang umum
memproduksi dan mengembangkan tenun Tapis adalah suku Lampung yang
beradat Pepadun.
7. Kawasan Wisata Pendidikan Tirtosani
Di tempat ini terdapat tanaman dan satwa langka serta Goa Jepang sebagai peninggalan sejarah pada masa pendudukan Jepang.
Jenis satwa langka yang terdapat di tempat ini adalah Kera Ekor Panjang dengan populasi 300 ekor.
Pengunjung juga dapat menyaksikan Bunga Bangkai.
8. Wisata Desa Pekon Hujung
Pekon
Hujung dipenuhi bangunan berciri khas Lampung Barat. Keaslian
arsitektur ini terasa lebih ketika pengunjung bersentuhan dengan alam
yang begitu segar di kaki Gunung Pesagi yang indah. Keaslian alam,
arsitektur dan suku budaya di Pekon Hujung menjadi daya tarik tersendiri
bagi wisatawan.
Lokasi.
Kecamatan Belalau, Lampung Barat.
Demikian
info tempat pariwisata yang ada di Pulau Sumatera, masih banyak lagi
tempat pariwisata yang belum dapat disebutkan di forum ini.
Itulah daftar tempat wisata yang ada di daerah sumatera
sumber : informasi ini diambil dari berbagai sumber dari website resmi provinsi dan informasi lainnya.